Pertemuan dengan Re:, si pelacur lesbian, mengubah jalan hidup Herman. Semula, mahasiswa Kriminologi itu menganggap Re: sekadar objek penelitian skripsinya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Ki…
Di zaman ketika warga bumiputra masih dianggap sebagai warga negara kelas tiga, Wirosoesono, Jawa Tulen, dan Filipus Rechterhand, Belanda totok, pergi berkelana dan mendamparkan diri ke kota Kududs…
Anakku, memang Bapak tak mengandungmu tapi darahnya mengalir di darahmu darinya kau diwarisi kedermawanan, kerendahan hati, dan namanya. Memang Bapak tak melahirkanmu tapi suaranyalah yang pertama …
Pertarungan melawan si Tanpa Mahkota akan berakhir disini. Siapapun yang menang, semua berakhir disini, di Klan Komet Minor, tempat aliansi Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat diciptakan…
Sketsa-sketsa Kembangmanggis "Secangkir Coklat Panas" merupakan rangkaian kisah-kisah ringan keseharian dalam impresi aliran kata-kata dan impresi tarikan garis-garis ilustrasi yang tidak sempurna,…
Sejak kecil, Lafran Pane, anak piatu yang lasak dari kaki Gunung Sibualbuali hanya ingin menemukan kemerdekaan dan cinta yang hilang. Tapi pencariannya ini nyaris membunuhnya secara ragawi, tapi te…
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita ? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya ? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh l…
Kepercayaan diri Alif sedang menggelegak. Sudah separuh dunia dia kelilingi, tulisannya tersebar dibanyak media, dan dia diwisuda dengan nilai terbaik. Perusahaan mana yang tidak tergiur merekrutny…
Di Negeri di Ujung Tanduk kehidupan semakin rusak. Bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi. Di Negeri di Ujung Tanduk para penipu menjadi p…
Sketsa-sketsa-4 Kembangmanggis “Jangan Sisakan Nasi dalam Piring” berisi 23 kisah ringan tentang Ubud, Bali. Disentuh seperti tarikan cepat garis-garis sketsa melukiskan kehidupan Ubud biru lan…